Minggu, 24 Juni 2012

surat dari umi almahbubah :')

ini adalah surat dari nyokap gua yang dikasih pada tanggal 17 september 2008(kalo gasalah) pas gua masih sekolah di Darunnajah, jadi waktu itu nyokap gua sekalian ngasih kado ulang tahun dan terselip surat ini di dalamnya. setiap gua baca surat ini pasti menitikkan air mata, CHECK IT OUT !

tanpa judul 

anakku yang kusayangi...

pada suatu saat dikala ananda menyadari, bahwa aku telah menjadi sangat tua, 

cobalah berlaku sabar dan cobalah mengerti aku.

Jika banyak makanan yang tercecer dikala aku makan...

Jika aku mendapat kesulitan dalam mengenakan pakaianku sendiri...

sabarlah anakku...

kenanglah saat saat ketika aku meluangkan waktuku untuk mengajarimu, tentang segala hal yang ananda perlu tahu, ketika ananda masih kecil.

Jika aku mengulang mengatakan hal yang sama berpuluh kali... jangan menghentikan aku.

Wahai anakku yang ku kasihi...

dengarlah aku...

ketika ananda kecil,

ananda selalu memintaku membacakanmu cerita yang sama berulang-ulang, dari malam yang satu ke malam yang lain hingga ananda tertidur.

dan aku lakukan untukmu.

Jika aku enggan mandi, jangan memarahiku dan jangan katakan padaku bahwa itu memalukan. 

Ingatlah berapa banyak pengertian yang ku berikan padamu dikala kecilmu.

By seeing my ignorance towards the new technologies, do not laugh at me but leave me rather the time to understand.

Aku mengajarimu banyak hal...

cara makan yang baik...

cara berpakaian yang baik...

bagaimana menghadapi problem dalam kehidupan...

jika terkadang aku menjadi pelupa dan aku tidak dapat mengerti dan mengikuti pembicaraan, 

Beri aku waktu untuk mengingat, dan jika aku gagal melakukannya, jangan sombong dan memarahiku, karena yang penting bagiku adalah...

AKU DAPAT BERSAMAMU DAN DAPAT BERBICARA PADAMU

jika aku tak mau makan,

jangan paksa aku,

aku tahu bila aku lapar dan kapan aku tak lapar.

Bantulah aku dengan cara yang sama ketikka aku menimangmu dalam tanganku, mengajarimu langkah-langkah pertamamu...

dan dikala suatu saat nanti,

ketika aku katakan padamu bahwa aku tak ingin lagi hidup, ketika aku ingin mati...

jangan marah...

karena pada saatnya nanti, ananda juga akan mengerti. 

Cobalah untuk mengerti bahwa pada usia tertentu, kita tidak benar-benar "hidup" lagi.

kita hanya "tidak mati"

 

salam hangat peluk cium dari walid dan umi, I love You.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar